Pengalaman Gunung Merbabu Mengisahkan Sebuah Cerita

Pengalaman Gunung Merbabu






Gunung yang terletak didaerah  Kota Dalatiga Kabupaten Semarang dengan memiliki ketinggian 3.124 MDPL yang dikenal masa pra-Islam sebagai Gunung Damalung.

Ini waktu saya mendaki gunung merbabu bersama dengan teman saya yang bernama Dani (Tom-Tom) Dia mengadakan Open Trip dari Komunitasnya setelah mengadakan Opentrip akhirnya  sembilan orang dinyatakan Bisa Berangkat untuk menuju Perjalanan Menuju Gunung Merbabu.

Saya diajak sebagai pendamping , akhirnya kami sepakat mengadakan untuk titik awal keberangkatan berada di Stasiun Kereta Pasar Senin, ketika pukul 21.00 Keberangkatan dimulai kami menaiki kereta kelas ekonomi , yang menurut saya kualitas kereta sekarang di Indonesia sudah mulai membaik dan mendapat tempat duduk, mungkin sedang sepi..hehehe

Kami berbincang bersama sambil menikmati perjalanan menuju setasiun Semarang. Perkenalan, canda da tawa terlihat dari mereka semua , kami mulai menikmati perkenalan, setelah lama perjalanan akhirnya kami tiba disetasiun Kereta Semarang Untuk Beristirahat dan berbincang sebentar sambil mengisi waktu lelah, teman saya Tom-tom sedang sibuk mencari persiapan trevel untuk menuju tempat pendakian yang kami lalui melalui warakas. Harga sewa trevel 800rb untuk 12 orang terbilang lumayan murah tidak terlalu mahal, diperjalanan kami berhenti untuk beristirahat makan pagi dengan lahap dan semangat mereka mengisi tenaga untuk persiapan mendaki,

Peralatan Mendaki yang kami bawa cukup Kumplit dan lengkap, maklum temen saya tom-tom kerja disalahsatu tempat peralatan gunung , semua sudah disiapkan sebelum keberangkatan , setelah  sekitar 3 jam lama perjalanan akhirnya kami sampai ditempat sikmasi pendakian kami beristirahat , mandi dan makan disana berisitirahat sambil bersiap siap melangkah menuju Puncak Gunung Merbabu,


Setelah waktu menunjukan pukul 12.00 kami prepare dan berdoa bersama untuk keberangkatan, Star Pun dimulai kami mendaki berjalan perlahan dengan canda dan tawa , selangkah demi selangkah kami berjalan begitu ramai lalu lalang pendaki disana , untuk menikmati perjalanan dan menikmati alam indah Indonesia, disana banyak anak Pramuka mendaki beramai ramai, karna memang merbabu trek yang dilalu tidak terlalu bergitu sulit dan curam.,

setelah berjalan akhirnya kami sampai dipos 3 sebelum sabana satu, kami beristirahat karna lelah dan mengisi waktu untuk persiapan selanjutnya setelah setengah jam lamanya akhirnya kami dihadapkan dengan trek yang licin dan curam, teman teman ada yang gemeter dan ketakutan, kami bersama sama saling membantu satu sama lain, tidak ada kesombongan, keangkuhan dan kedengkian dalam pendakian ini, kita saling bergotong royong , kami bersama membawa air sekitar 15 liter yang sudah dibagi-bagi saya mendapat tugas membawa Tas Kulkas, (Gede Bener) hahaha maklum tenaga masih Kuat,

Kami membawa 3 orang wanita dalam pendakian ini mereka cukup kuat dan semangat walau terdengat rintihan lelah, lelah, dan lelah, saya tetap memberi mereka semangat bahwa 15 menit lagi sampai, padahal perjalanan masih lumayan, namun mereka kembali bersemangat

Setelah kami mendaki untuk menuju sabana 1 akhirnya kami tiba dan hari sudah gelap kami bersiap siap mendirikan tenda yang diiringi dengan rintik hujan dan badai begitu kecang dan dingin kami bersama sama mendirikan tenda untuk camp karna kabut dan cuaca yang tak menentu akhirnya kami camp di sabana 1 , begitu banyak yang camp disini, setelah itu malam kami berbincang dan memasak bersama , setelah lelah akhirnya pun kami lelap tertidur, 

setelah menjelang pagi kami bersiap menuju puncak namun tenda tetap disabana 1 , kabut masih begitu tebal yang memaksa menghalangi pandangan penglihatan yang tak begitu jauh, akhirnya tiba kami dipuncak merbabu dengan keadaan yang hari itu mungkin untuk kami nikmati tidak bisa karna faktor cuaca sedang mendung, tetapi kami tetap menikmati pemandangan,  setelah itu kami turun menuju camp kami,

Lalu apa yang terjadi begitu banyak sampah yang banyak disabana 1 ini, saya pun heran dengan mereka kenapa sampahnya tidak dibawa pulang, begitu banyak menumpuk diatas gunung ,padahal gunung tempat kita mensyukuri dan menikmati hasil karya Ilahi, tetapi masih banyak manusia yang lupa akan kesadaran mereka tentang sampah, bagaimana cucu-cucu kita nanti kalo kita tidak bisa menjaganya, hampir sama digunung gede pangrango begitu banyak sampah ,


Entah salah siapa , yang pasti dari diri kita sendiri tentang keasaran itu berasal , belajarlah untuk membiasakan menghormati, menghargai, mensyukuri , jangan kalian biarkan tempat kami kalian tempati hanya untuk membuang sampah.

Demikian Perjalanan Gunung Mebabu
Salam Pendaki “ Tetap Jaga Keselamatan dan Jangan pernah Menyombongkan diri dengan Alam “



Lebih baru Lebih lama