Pengalaman Gunung Salak

Ini adalah pengalaman saya dalam mendaki gunung salak yang menurut cerita sangat lah misteri, dan banyak yang menganggap remeh suatu gunung tanpa memikirkan suatu akibanya jika mendaki dengan mengabaikan peralatan yang seadanya, mendaki adalah suatu usaha pencapain untuk mencapai suatu tujuan dalam tujuan kalian akan mendapat banyak ujian dan cobaan dalam melangkah,
yaitu : - lelah
- lemes
- dehidrasi
- lapar dan haus

dalam mendaki kita harus dalam keadaan fit tidak semudah dan segampang membalikan telapak tangan , tetapi kita harus siapkan segalanya dalam mendaki digunug salak kami mendaki 28 orang dimana kami dibagi dengan yang berpengalaman dalam mendaki sebut saja tem X yang mengadakan open trip disana saya dibagi tim saya membawa 7 orang 5 wanita dan 2 lelaki saya sebagai moderator dalam mendaki, banyak yang kelelahan dan kedinginan dalam mendaki , kami mendaki gunung salak lewat jalur cibatok waktu itu kami mulai mendaki pukul 12 malam dengan nuansa gerimis mengundang kami memakai peralatan septi untuk berjaga jaga, selang berjalan mendaki kami berbincang bersama dan berjalan beriringan tanpa ada yang terpisah, sekitar 3 jam lama mendaki akhirnya kami sampai ditempat camp petama yaitu kawah ratu,

disana banyak peringatan " Bahwa asap belerang berbahaya" namun kami tetap waspada dan mendirikan tenda dikawah, kami berbincang tertawa, bernyanyi, dan berkumpul bareng, ketika pukul sudah mendekati pagi, kami siap siap untuk melanjutkan pendakian selanjutnya untuk menuju puncak 1 salak, setelah semua selesai packing kami berdoa dan berangkat menuju puncak ketika itu hujan deras dan tanpa berhenti kami tetap berjalan menuju puncak setelah melewati kawah hujan makin lebat, kami bersama sudah mulai kedinginan dengan trek jalan yang tak menentu yang menurut saya ini trak gunung yang penuh perjuangan, gunung yang tidak terlalu tinggi tapi mendaki seakan gunung itu tidak ada puncaknya, banyak yang kelelahan, dan saya bertanya ke seseorang perempuan :
Dek masih kuat ga ? Jawab : Masih kak. Saya : bener masih kuat , ga usah bohong jawab : bener kak masih kuat saya : okelah kalo masih sanggup
setelah itu kami berjalan dengan lumpur yang sangat dalam untuk dilalui sepatu sendal pun pada putus karna melalui lumpur yang sangat dalam, setelah lama berjalan akhirnya perempuan yang tadi saya berbincang mengeluh kelelahan dan saya pun menyapa :
saya : sudah lelah dek ?
jawab : iya ka saya sudah lelah
saya : yauda sini gantian kakak bawa
jawab : iya makasih ya kak?
saya : sama sama , Makannya kamu kalo tidak kuat bilang saja,, tidak usah menyombongkan diri untuk kuat karna kelelahan dapat membuat dehidrasi dan kedinginan yang akan mengakibatkan hipo Gunung bukan tempat menyombongkan diri, tetapi gunung tempat kita bersyukur dan melihat indahnya dan kuasanya kekuasaan sang Ilahi.

Akhirnya dengan hujan yang lebat kami sampai di km 28 : saya samapai dan mendirikan tenda darurat sambil menunggu team yang lain, hujan makin lebat dan merek merasa kedinginan akhirnya team lain tiba dan kami berdiskusi untuk tidak melanjutkan karna cuaca tidak bersahabat, disana kami mendirikan tenda bersama dan menyiapkan makanan untuk disantap dan dihidangkan bersama, ketika malam tiba kami berkumpul untuk berbincang, tertawa dan bercerita bersama, akhirnya jam sudah malam kembali ketenda masing masing dan kami sebagai team berjaga jaga samapai pagi , akhirnya pagi pun tiba kami ada yang menuju puncak dan ada yang tetap stay ditenda

begitulah pengalaman saya mendaki gunung salak, walau sudah 5 kali mendaki gunung salak, bagi saya gunung salak tetap menyimpan sejuta misteri dan gunung yang rendah namun mendaki seakan gunung tinggi,
dan pelajarannya adalah :

 "Mendakilah dengan persiapan yang lengkap dan jangan pernah meremehkan GUNUNG"





Lebih baru Lebih lama